Uang Dan
Standar Moneter
1.1. Ruang
Lingkup
Ekonomi moneter merupakan salah satu dari cabang ilmu Ekonomi yang mengurusi
fungsi dan pengaruh uang terhadap kegiatan Ekonomi. Secara umum, kegiatan
ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat
pengangguran produksi, harga dan hubungan perdagangan/pembayaran internasional.
Alasan-alasan
mengapa perlu untuk mempelajari ekonomi moneter yaitu agar dapat mengetahui
secara mendalam bagaimana mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang,
sistem dan kebijaksanaan moneter, serta pembayaran internasional. Selain itu,
agar dapat mengetahui serta menganalisa beberapa fenomena moneter dalam
kaitannya dengan efek kebijaksanaan moneter terhadap kegiatan ekonomi.
1.2. Peranan
dan Fungsi Uang
Uang merupakan alat pembelian yang sah baik itu barang , jasa , maupun utang
.Uang juga merupakan segala sesuatu yang diterima atau dipercaya
masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.
FUNGSI
UANG
Fungsi uang
terdiri dari:
1.Fungsi
asli
1.
Uang sebagai
alat tukar
2.
Uang sebagai
satuan hitung
2.Fungsi
Turunan
1.
Uang sebagai
alat pembayaran
2.
Uang alat
untuk menentukan harga
3.
Sebagai alat
pembayaran utang
4.
Sebagai alat
penimbun kekayaan
1.3. Nilai
dari Uang
Nilai uang diukur berdasarkan kemampuannya untuk dapat ditukar dengan barang
dan jasa serta valuta asing. Dengan demikian besarnya nilai uang ditentukan
oleh harga barang dan jasa. Terdapat tiga metode untuk mengukur nilai uang,
yaitu dengan menggunakan indeks biaya hidup, indeks harga barang-barang
perdagangan besar, dan GNP deflator.
1.4.
Klasifikasi Uang
Uang dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan bahan yang dipakai
untuk membuat uang, pihak yang mengeluarkan/mengedarkan, dan hubungan antara
nilai uang sebagai uang dengan nilai uang sebagai barang.
Terdapat
beberapa tipe uang atas dasar klasifikasi yang ketiga, antara lain:
1) Full
bodied money
Full bodied money adalah uang yang dimana nilainya sebagai barang sama
dengan nilainya sebagai uang. Jenis full bodied money ini seperti emas dan
perak.
2)
Representative full bodied money
Biasanya uang jenis ini terbuat dari kertas, dengan demikian nilainya
sebagai barang tidak ada (nol). Sebenarnya uang jenis ini hanyalah mewakili
(represent) dari sejumlah barang/logam dimana nilai logam sebagai barang sama
dengan nilainya sebagai uang.
3) Credit
money
Credit money adalah jenis uang dimana nilainya sebagai uang lebih besar
daripada nilai sebagai barang. Credit money dapat berbentuk token coins,
representative token money, uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah, uang
kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral, dan demand deposit.
1.5. Standar
Moneter
a) Standar
kembar (bimetallism)
Standar kembar terjadi apabila pemerintah menggunakan emas dan perak sebagai
dasar nilai mata uangnya.
b) Standar
emas
Suatu negara memakai sistem standar emas apabila nilai mata uanganya
dikaitkan/didasarkan atas nilai seberat emas tertentu.
c) Fiat
standar
Fiat standar merupakan sertifikat emas (sebagai bukti atas kepemilikan emas
yang disimpan, dimana pemilik dapat mengambil emas tersebut setiap saat) yang
dijamin kurang dari 100%.
d) Uang
giral (deposit money)
Uang giral merupakan deposito di bank yang dapat ditarik setiap saat dengan
menggunakan cek.
e) Uang
kuasai
Uang kuasi terdiri dari deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta
asing milik swasta domestik
Standar
Moneter
Standar moneter merupakan benda objek yang ditetapkan sebagai pembanding atau
nilai dalam jumlah satuan tertentu dan ebagai alat kesatuan hitung. Standar
mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.
1. Standar
Uang Logam (Metal Standard)
Apabila logam tertentu, baik emas atau perak digunakan sebagai standar keuangan negara. Standar logam dibedakan atas:
Apabila logam tertentu, baik emas atau perak digunakan sebagai standar keuangan negara. Standar logam dibedakan atas:
·
standar emas
tunggal(monometalism)
·
sistem
standar kembar (bimetallism)
·
sistem
standar pincang
2. Standar
Uang Kertas (Ametalism)
Uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Di dalam suatu negara
beredar uang kertas dalam jumlah yang tidak terbatas dan uang tersebut tidak
bisa ditukar dengan emas.
3.
Keunggulan dan Kelemahan dari sistem Uang dan standar moneter
A. Sistem
standar tunggal
Keunggulan
|
Kelemahan
|
- memiliki
nilai penuh (full bodied money)
|
- sangat
tergantung pada satu jenis logam
saja |
- adanya
kebebasan untuk membuat dan
melebur uang |
- logam
emas/perak jumlahnya terbatas
|
- tiap
orang boleh menimbun emas/perak
|
-
kesulitan dalam menentukan jumlah
uang yang beredar secara pasti |
- uang
yang beredar dapat langsung ditukar
dengan emas yang dipakai sebagai jaminannya |
- di
setiap daerah memiliki kadar
emas/perak berbeda sehingga perlu disesuaikan |
B. Sistem
standar kembar
Keunggulan
|
Kelemahan
|
- ada dua
logam yang dipergunakan sebagai
standar keuangan negara |
-
menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap
uang |
- uang
yang beredar dan bisa bergantian dan
diatur undang-undang |
-
berlakunya hukum Gresham, uang logam yang
bermutu rendah ada di peredaran akan terdesak dengan uang logam yang bermutu tinggi |
- nilai
uang tidak ditentukan oleh undang-
undang, tetapi ditentukan oleh nilai yang ada di pasar |
- uang
logam yang bernilai tinggi susah diperoleh di
peredaran |
- tiap
orang dapat membuat dan melebur uang
|
- bila
berlaku standar kembar alternatif, hanya salah
satu standar logam yang berlaku |
C. Sistem
standar kertas
Keunggulan
|
Kelemahan
|
-
kepercayaan kepada pemerintah sangat
besar |
- adanya
kemudahan untuk pemalsuan
|
- uang
dipertanggungjawabkan oleh
pemerintah melalui bank peredaran |
- uang
yang beredar tidak dapat ditukar dengan
jaminan yang disimpan di bank peredaran |
- uang
yang beredar dapat dihitung secara
kuantitatif dan kualitatif |
- nilai
uang selalu berubah-ubah
|
-
penghematan terhadap logam mulia
|
- dari
kualitas bahan, cepat rusak/robek ataupun
lusuh |
- biaya
pembuatannya lebih murah dan lebih
elastis dalam persediaan. |
- menuntut
pemerintah selalu mengontrol stabilitas
keuangan |
sumber data :
http://ekonomimoneteryogakusuma.blogspot.com/2011/03/uang-dan-standar-moneter.html
http://thaabubble.blogspot.com/2011/04/contoh-kasus-uang-dan-standar-moneter.html
http://thaabubble.blogspot.com/2011/04/contoh-kasus-uang-dan-standar-moneter.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar